PENGARUH MEDIA SOSIAL TERHADAP KEHIDUPAN SOSIAL
PENGARUH MEDIA
SOSIAL TERHADAP KEHIDUPAN SOSIAL
Dalam era modern ini teknologi semakin berkembang
dalam segala sector, tak dapat dihindari intenet pun kini sangat dibutuhkan
dalam kehidupan sehari-hari. Internet adalah sebuah jaringan dunia yang dapat menghubungkan
computer pengguna dengan computer pengguna lain secara internasional. Kemudahan
internet kini dapat di nikmati oleh siapa saja dari berbagai kalangan
masyarakat, tidak terkecuali remaja. Dalam sebuah penelitian mahasiswa Sekolah
Tinggi Sandi Negara (STSN) bersama Yahoo! menunjukan bahwa pengguna internet
khususnya media social adalah remaja berumur 15-19 tahun sebanyak 64%. Karena
kemudahan itu lah masyarakat dapat mengaksesnya
dimana dan kapan saja dengan sebuah inovasi baru yang dinamakan smartphone.
Media social merupakan sebuah media berbasis online
dengan para penggunanya bisa dengan mudah berpartisipasi, berbagi dan
menciptakan isi meliputi blog, jejaring social, forum dan dunia virtual. Media
sosial mengajak siapa saja yang tertarik untuk berpartisipasi dengan memberi
feedback secara terbuka, memberi komentar, serta membagi informasi dalam waktu
yang cepat dan tak terbatas.
Penggunaannya pun sangat mudah, hanya butuh beberapa
menit dan seseorang dapat memiliki akun media socialnya itu sendiri. Karena
sangat mudah diakses, kini seseorang yang tidak memiliki akun media social
dianggap kuno dan kuper dalam bergaul. Oleh karena itu biasanya pengguna yang
aktif dalam media social biasanya lebih terkenal dan dianggap lebih gaul serta
modern. Sehingga dalam media social seseorang yang bukan siapa-siapa dapat
menjadi siapa-siapa. Begitu pun sebaliknya
Media sosial menghapus batasan-batasan dalam
bersosialisasi. Dalam media sosial tidak ada batasan ruang dan waktu, mereka
dapat berkomunikasi kapanpun dan dimanapun mereka berada. Tidak dapat
dipungkiri bahwa media sosial mempunyai pengaruh yang besar dalam kehidupan
seseorang.
Bagi sebagian maaysarakat khususnya kalangan remaja,
smartphone ini tidak bisa lepas dari genggaman, karena arus informasi mengalir
begitu cepat setiap detiknya hingga mereka lupa waktu dalam menggunakannya. Tak
hanya itu media social juga banyak menawarkan keunggulan dalam menjalankannya
dan kemudahan berinteraksi satu sama lain hingga para pengguna tahan
berlama-lama dalam dunia yang mesin itu ciptakan.
Dalam penggunaan media social seseorang dapat bebas
berekpresi, berkomentar atau pun berpendapat tanpa rasa khawatir berdampak pada
kehidupan sehari-harinya. Dengan kemudahan dan kebebasan akses tersebut maka
banyak orang yang dapat memalsukan jati dirinya hingga terjadi tindak kejahatan
dan mengundang kriminilitas yang tinggi. Apalagi kini akses internet di
mudahkan dan bisa dibeli dengan harga terjangkau sampai akhirnya menjadi
kebutuhan dan seseorang mau tidak mau membelinya meskipun mahal karena kini
internet menjadi suatu kebutuhan konsumsi masyarakat.
Semakin berkembangnya internet memunculkan pola
interaksi dapat dilakukan tanpa harus berada dalam ruang dan waktu yang
bersamaan. Menurut Anthony Giddens, dengan adanya modernitas hubungan ruang dan
waktu terputus yang kemudian ruang perlahan-lahan terpisah dari tempat. Dari
pernyataan tersebut dapat dilihat bahwa manusia menciptakan interaksi baru
tanpa harus bertemu secara fisik, yang salah satunya dilakukan melalui internet
khususnya media sosial.
Analisa
dari sosiologi hubungan media sosial dengan ilmu sosiologi sangat erat. Dengan
kedua media sosial tersebut kita mampu berinteraksi, dan berkomunikasi satu
sama lain, bukan hanya itu kita juga bisa mendapatkan teman baru dan kita juga
bisa saling sharing atau berbagi ilmu dan juga bisa memecahkan masalah yang
sedang dihadapi di masyarakat. Apabila kita menyalahgunakan media sosial
tersebut, kita akan membuat masalah bukan menyelesaikan masalah.
Masalah
penggunaan media social kini lebih sering teradi pada kalangan remaja, karena
mereka yang paling banyak penggunaannya. Tak dapat dihindari dampak negative
yang mereka terima begitu beragam mulai dari berkurangnya waktu belajar,
kurangnya sosialisasi serta interaksi dengan lingkungan sekitar teman atau
keluarga, hiperaktif pada smartphone yang ia pegang, kurang bertindak nyata
dalam segala sesuatu karena semua tertuang dalam media social berupa tulisan
atau yang lebih parah banyak tindak kejahatan yang mendekati mereka.
Contohnya
kecil yang sering mereka tulis dalam media social adalah keluhan tentang
susahnya pelajaran yang mereka terima di sekolah, padalah banyak orang yang
masih bersemangat ingin sekolah. Namun, karena keterbatasan mereka memilih
untuk mundur. Boleh saja jika ingin menuliskan sesuatu dalam media social,
contohnya tulisan yang berwawasan atau untuk memotivasi sseseorang agar dapat
berubah ke arah yang lebih baik. Mungkin dari penulisan tersebut mereka dapat
menerima feedback sesuai dengan apa yang mereka dedikasikan, royalty mungkin.
Atau contoh kasus lain yaitu penculikan serta pembunuhan seorang remaja oleh
teman kenalannya di media social facebook.
Sangat
disayangkan peran media social yang seharusnya bermanfaat dalam bidang
pendidikan, social atau pun pencariaan informasi yang bermanfaat disalah
gunakan oleh orang yang tidak bertanggung jawab. Disini peran orang tua sangat
berpengaruh besar dalam memberi pengertian dan perhatian bahwa dunia nyata
sangat kejam tak seperti dunia maya. Bagaikan seseorang dalam pementasan drama
yang didepan panggung harus menjadi orang lain yang sesuai dengan keinginan
sutradara atau penonton yang selalu bahagia dan berkarakter seperti manusia
yang sempurna bagi orang yang mengenalnya. Namun, dibalik panggung jika kita
tahu bagaimana kehidupan yang sebenarnya akan sangat haru mendengarnya dengan
semua kenyataan didunia nyata.
Begitu
pula dengan actor media social mereka mengupload photo dengan teman-temannya
disuatu tempat yang menggambarkan bagaimana kehidupan bahagia mereka, atau
berjalan-jalan di destinasi wisata dengan kerabat yang lain. Namun itu sekali
lagi didepan layar, kita tidak pernah tahu bagaimana kehidupan yang sebenarnya
terjadi. Ini sering terjadi pada remaja-remaja di perkotaan, yang dalam ekonomi
yang dibawah rata-rata akan sangat sulit berinterkasi dengan orang tua, karena
kebanyakan orang dalam taraf hidup seperti itu mempunyai kurang pendidikan
dalam teknologi jadi mereka bersikap acuh tak acuh denngan apa yang dilakukan
anaknya. Berbeda dengan orang-orang ekonomi diatas rata-rata, mereka memberikan
fasilitas tanpa memperhatikan baik buruknya, karena mereka akan sibuk bekerja
dan memperdulikan anaknya sebatas memberikan materi. Padahal disisi lain sang
anak, apa lagi seorang remaja akan sangat membutuhkan perhatian dalam hal
apapun. Ini akan mengurangi tindakan anak pada kecenderungan tidak baik
terhadap lingkungan serta efek negative dari era globalisasi.
Jadi dalam era global seperti ini kita harus lebih
pandai dalam menyaring berbagai kebudayaan baru serta pengaruh kedepannya.
Sangat dianjurkan memang pengembangan teknologi di suatu negara, tinggal
individu itu sendiri bagaimana memanfaatan kemajuan teknologi di jaman ini.
Dianjurkan kita sebagai penikmat teknologi smartphone khususnya harus menjadi pengguna
yang cerdas pula, dengan memanfaatkan teknologi pintar ini sebaik-baiknya dan
penggunaannya tidak banyak berdampak negative terhadap kehidupan nyata
setelahnya. Harus dapat membagi ruang antara waktu menggunakan media social,
belajar atau pun berinteraksi dengan lingkungan sekitar. Karena kita sebagai
mahluk social, kita tidak bisa hidup sendiri pasti butuh bantuan orang sekitar
dan dunia maya tidak menjanjikan apa pun kedepannya. Jadi hiduplah di dunia
nyata, dunia itu akan tau bagaimana menggambarkan seseorang tanpa
kepura-puraan. Bersyukurlah ketika mereka masih ada waktu untuk mendengarkan
cerita kita, jangan sia-siakan waktu remajamu dengan hanya menulis keluh kesah
di media social, itu tidak akan meredakan hatimu. Namun, sentuhan langsung seseorang
entah itu teman atau keluarga. Mereka akan sangat mengerti apa yang kamu
rasakan.
Jangan lunturkan pribadimu yang sudah berlandaskan
kejujuran serta kebaikan. Jangan dikalahkan oleh gensi agar dibilang kekinian.
Semua hanya sementara, akan berlalu dengan sendirinya tergerus oleh arus waktu
pula. “semangat boleh coca-cola namun jiwa tetap pancasila” Jadi kejarlah mimpi
nyatamu !!
Referensi
:
http://mudazine.com/hanafeberia/pengaruh-media-sosial-terhadap-perilaku-di-kalangan-remaja/
http://wilman065112358.blogspot.co.id/2012/10/dampak-jejaring-sosial-terhadap.html?m=1
http://bukukotakkotak.blogspot.com/2013/12/dampak-positif-dan-negatif-menggunakan.html
http://nusindo.co.id/dampak-positif-dan-negatif-menggunakan-sosial-media/
http://www.plimbi.com/news/40951/media-sosial-pengaruhi-kepribadian
https://mochammadady.wordpress.com/2013/10/26/pengaruh-globalisasi-media-massa-terhadap-kepribadian-diri-remaja/
Komentar
Posting Komentar