11.3
Perkembangan Sektor Industri Manufaktur Nasional
Sesuai sifat alamiah dari prosesnya,
industri dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu industri primer atau hulu yang
mengolah output dari sektor pertambangan (bahan mentah) menjadi bahan baku siap
pakai untuk kebutuhan proses produksi pada tahap-tahap selanjutnya, dan
industri sekunder atau industri manufaktur yang terdiri dari industry tengah
yang membuat barang-barang modal (mesin, traktor, dan sebagainya),
barang-barang setengah jadi dan alat-alat produksi, serta industri hilir yang
membuat barang-barang jadi yang kebanyakan adalah barang-barang konsumen rumah
tangga. Derajat dari industrialisasi di suatu negara dicerminkan oleh tingkat
pembangunan, tidak hanya dari industri primer, tetapi juga industri sekunder di
negara tersebut.
Tingkat pembangunan sektor industri
tidak hanya diukur dari persentase pertumbuhan output-ny atau pangsa output
-nya dalam pembentukan PDB dan kontribusinya terhadap nilai ekspor (X) total,
tetapi juga oleh tingkat diversifikasi produksinya atau variasi dari barang
yang dibuat, baik menurut jenis pemakaian (barang konsumsi, modal, setengah
jadi, alat-alat produksi menengah atau tinggi). Namun demikian, walaupun suatu
negara memiliki industri primer yang besar (variasi produknya banyak), tetapi
lemah dalam industri sekunder, maka belum dapat dikatakan bahwa tingkat
industrialisasi di negara tersebut sudah tinggi.Bahkan, di banyak literature
mengenai industrialisasi, perhatian lebih banyak diberikan kepada industri
manufaktur.
Referensi:
Tambunan, Tulus T.H. (2003),
perekonomianindonesiabeberapamasalahpenting, penerbitGhalia Indonesia
http://webcache.googleusercontent.com/search?q=cache:ByuytMx7gfwJ:www.mdp.ac.id/materi/2011-2012-1/ek302/032083/EK302-032083-831-9.pptx+&cd=3&hl=id&ct=clnk&gl=id
Komentar
Posting Komentar