11.4 Permasalahan Industrialisasi
1. Keterbatasan
Teknologi dan SDM
Secara
umum, industry manufaktur di LDCs relatif masih terbelakang dibandingkan dengan
di DCs; walaupun di antara LDCs ada sejumlah negara tertentu yang industrinya
sudah sangat maju seperti NICs dan ASEAN. Relatif masih terbelakangnya sektor
industry di LDCs disebabkan oleh banyak faktor, di antaranya adalah
keterbatasan Teknologi dan rendahnya kualitas SDM. Berbeda dengan di DCs, di
LDCs pada umumnya (termasuk Indonesia), selain dana untuk pendidikan dan
kegiatan penelitian dan pengembangan dari pemerintah sangat terbatas, sedikit
sekali perusahaan-perusahaan swasta yang memiliki sendiri lembaga R&D atau
yang menyediakan dana khusus untuk pendidikan lanjut bagi pegawainya. Selain
itu, kerja sama antara perusahaan swasta dengan universitas atau lembaga
pendidikan atau pusat pelatihan, dan litbang yang ada sangat lemah jika
dibandingkan di negara-negara seperti AS, Jerman, dan Inggris.
2. Masalah
– Masalah Struktural dan Organisasi
UNIDO
(2000) dalam studinya mengelompokkan masalah-masalah yang dihadapi oleh
industri manufaktur di Indonesia ke dalam dua kategori, yaitu
kelemahan-kelemahan yang bersifat organisasi.
Kelemahan – kelemahan struktual di antaranya adalah
sebagai berikut.
a. Basis
ekspor dan pasarnya yang sempit.
b. Ketergantungan
pada M yang sangat tinggi
c. Tidak
adanya industri berteknologi menengah
d. Konsentrasi
regional
Referensi:
Tambunan, Tulus T.H. (2003),
perekonomianindonesiabeberapamasalahpenting, penerbitGhalia Indonesia
http://webcache.googleusercontent.com/search?q=cache:ByuytMx7gfwJ:www.mdp.ac.id/materi/2011-2012-1/ek302/032083/EK302-032083-831-9.pptx+&cd=3&hl=id&ct=clnk&gl=id
Komentar
Posting Komentar