Sejarah
Ekonomi Indonesia
2/3.1 Sejarah Pra kolonialisme
Sejarah
Indonesia memiliki ciri sangat khas, yaitu umum nya berpusat di bagian barat
Nusantara (khususnya di pulau Sumatera dan Jawa). Karena sebagian besar bagian timur
Nusantara memiliki sedikit kegiatan ekonomi sepanjang sejarah (terletak jauh dari
jalur perdagangan utama), hal itu menyebabkan sedikitnya kegiatan politik,
suatu situasi itu yang berlanjut hingga hari ini.Berikut adalah fase sejarah prakolonialisme
di Indonesia:
a. Pengaruh
Agama Hindu dan Budha di Indonesia
Prasasti tertua yang ditemukan di Nusantara dikenal sebagai
Prasasti Kutai dan berasal dari Kalimantan Timur, yang sudah ada sejak sekitar
375 Masehi ketika kerajaan Kutai Martadipura berkuasa.
Hubungan perdagangan antara India
dan Nusantara masa kini diketahui telah terbentuk berabad-abad sebelum prasasti
Kutai. Selat Malaka, jalur laut yang menghubungkan Samudera Hindia dengan
Samudera Pasifik, telah menjadi jalur pelayaran utama untuk perdagangan yang
pengantarannya melalui laut antara China, India dan Timur Tengah sejak ingatan
manusia (since human memory).
b. Kedatangan
Islam di Indonesia
Meskipun merupakan kerajaan Hindu-Buddha, Islam berpengaruh
bagi kalangan elit penguasa Majapahit. Kemungkinan Islam sudah ada di Asia
Tenggara maritim dari awal era Islam ketika pedagang Muslim datang ke
Nusantara, membuat permukiman di daerah pesisir, menikah dengan wanita setempat
dan dihormati atas kekayaan mereka yang diperoleh melalui perdagangan. Beberapa
penguasa lokal kemungkinan tertarik dengan agama baru ini dan dianggapnya
menguntungkan untuk menganut keyakinan yang sama seperti sebagian besar
pedagang. Pendirian kerajaan Islam merupakan langkah logis berikutnya.
c. Kedatangan
Bangsa Eropa di Indonesia
Cerita tentang kekayaan Malaka telah mencapai Eropa dan
menggoda bangsa Portugis, yang memiliki teknologi navigasi maju, untuk berlayar
ke bagian dunia ini agar bisa memiliki pengaruh lebih besar pada jaringan
perdagangan rempah-rempah dunia (dan akan membuat penghasilan mereka lebih
tinggi). Pada tahun 1511 Malaka ditaklukkan oleh armada Portugis di bawah
pimpinan Afonso de Albuquerque.Meskipun demikian, penaklukan ini memiliki
konsekuensi yang luas bagi jalur perdagangan.Malaka, yang dulu merupakan
pelabuhan kaya, dengan cepat hancur di bawah kekuasaan Portugis yang tidak
pernah berhasil memonopoli perdagangan Asia. Setelah penaklukan, para pedagang
segera mulai menghindari Malaka dan pergi membawa bisnis mereka ke beberapa
pelabuhan lain. Johor (Malaysia), Aceh (Sumatra) dan Banten (Jawa) adalah
negara yang mulai mendominasi perdagangan rempah-rempah karena pergeseran
jalur-jalur perdagangan
d. Menuju Pemerintahan
Kolonial di Indonesia
VOC dengan cepat menyebarkan
kekuasaannya di Nusantara dan mendapatkan kendali atas produksi cengkeh dan
pala di Kepulauan Banda (Maluku) dengan menggunakan langkah-langkah ekstrim
seperti genosida (pembantaian massal).VOC terus memperluas jaringan pos
perdagangannya di seluruh Nusantara.Kota dan pelabuhan yang memainkan peran
sentral dalam jaringan perdagangan Belanda ini adalah Surabaya (Jawa Timur),
Malaka (Malaysia Barat) dan Banten (Jawa Barat).Meskipun undang-undang VOC pada
awalnya tidak memperbolehkan mengganggu politik internal negara pribumi, namun
VOC mengakar cukup kuat dalam politik Mataram di Jawa Tengah.Setelah
kematian Sultan Agung, Mataram dengan cepat merosot dan sengketa suksesi muncul
sekitar akhir abad ke-17 dan awal abad ke-18.Belanda memainkan taktik
memecah-belah dan menaklukkan yang pada akhirnya mengakibatkan pembagian
kerajaan Mataram menjadi empat bagian dengan penguasanya menjadi tunduk kepada
Belanda.Meskipun kedudukan Belanda masih agak lemah di luar Pulau Jawa,
perkembangan politik di Jawa ini dapat dianggap sebagai tahap awal penjajahan
Belanda di Nusantara.
Referensi:
Musyarifah
sunanto.2005. Sejarah Peradaban Islam Indonesia. Rajawali Press. Sunanto Musyrifah. Sejarah Peradaban Islam
indonesia, 2005, Rajawali Press, hal. 8-9.
wikipedia. 2015. Sejarah Indonesia. Terdapat pada http://id.wikipedia.org/wiki/Sejarah_Indonesia diakses pada tanggal 6
April 2015
Komentar
Posting Komentar