CONTOH NASKAH DRAMA

Naskah Drama Bahasa Indonesia
“Arti Sahabat”






  



Dipentaskan oleh:
1.      Tri Nuraisah sebagai Erina
2.      Trian Haryanto sebagai Aldino
3.      Weni T Wahyuni sebagai Rara
4.      Yeni Yuliani sebagai Narisa
5.      Widiyani Asih Prasetya sebagai Denia
6.      Yola Setiapani sebagai Ketrine

Ditulis oleh:
Widiyani Asih Prasetya
Kelas         : XII IPA 1


SMA NEGERI 1 LURAGUNG
 Tahun 2013/2014



Hal biasa ketika ada persaingan diantara siswa-siswi suatu SMA Favorit, padahal apa itu entah penyebabnya. Tapi menurutku itu hanya keegoisan seorang remaja yang sedang mencari jati dirinya.
Bel pertama hari itu pertanda kelas akan segera dimulai, tepat pukul 08.00 WIB . Tiga orang sahabat memasuki kelas dengan keegoisannya hingga pintu kelas terasa sempit dimasukinya .
Narisa                      : Selamat Pagi teman-temanku yang kamseupay ?
Dania+ Rara           : Pagi juga tuan putri yang tidak pernah menjadi ratu ! (tersenyum dan meninggalkannya    didepan ruangan kelas, tapi seketika itu juga Narisa menarik mereka kembali)
Narisa                      : Tunggu-Tunggu …. (dengan muka heran)
Rara                          : Apa sih ? memang itu kenyataan.
Narisa                      : Bukan itu maksudku, tapi siapa yang duduk di kursiku ? sungguh dia punya jiwa pemberani.
Denia                       : Menurut lo ?
Mereka memang tiga sahabat yang terkenal dengan tidak mempunyai prikemanusian dan prikeadilan, memang mereka terlahir sebagai orang yang serba berlebihan duniawi . Tapi apakah itu saja cukup ?
Narisa                      : Oh jadi ini anak baru yang katanya dapet beasiswa ? Berani banget duduk disinggasana tuan putri (muka sombong)
Rara                          : Tapi bukan Ratu ( muka tidak peduli)
Narisa                      : Diem lo, aku bukan bicara sama kamu !
Ketrine                    : Udah ngomongnnya ? (Berdiri) Aku bangga dapet beasiswa, berarti itu tandanya aku bisa sekolah dengan uangku sendiri dan pastinya aku punya prestasi . kenapa harus malu ? ( sambil pergi meninggalkan kursi Narisa)
Narisa                      : Lo … ( Wajah penuh kesal)
Denisa                     : (mencoba menahan kekesalan Narisa pada Katrine) Sudahlah, tak usah kotori tanganmu dengan hanya menyentuhnya. Toh dia sudah pindah ..
Narisa                      : Iya lah, inikan kursi milikku .
Denisa+ Rara        : Oh iya ya (tersenyum, garuk-garuk kepala)
Hari itu sekolah pulang lebih awal,
Narisa                      : (di parkiran) Jam 3 sore kalian-kalian pada harus sudah siap .
Rara                          : aweut ada yang mau bayarin belanja nih . (Ketawa tapi Cuma sendiri )
Narisa                      : (menganggutkan kepala Rara) Kamu pikir aku emakmu ?
Rara                          : Tapi aku mikirnya kamu itu kakak aku, jadi harus baik sama adeknyya dong hehe (Rara+Denia  tertawa melihat sahabatnya kesal sepanjang hari)
Narisa                      : Terserah
Mereka pulang dengan mobil masing-masing. Namun memang Keberuntungan belum ada pada pihak Narisa hari itu .
Narisa                      : Yahh.. Yah.. Ayolah jangan sekarang, percuma mahal tapi bikin ribet. (keluar mobil, ternyata bannya bocor). Lengkaplah sudah penderitaanku hari ini .
Katrine                    : (Lewat menghampiri Narisa dengan sepedanya) mau lebih dilengkapi penderitaannya ? (ketawa lalu kabur begitu saja)
Narisa                      : dasar Ketrine tukang ketring yang rambutnya keriting ! (sangat kesal )
Lalu Narisa segera menelpon ke dua sahabatnya untuk meminta pertolongan,
Rara                          :Loha, ko jam segini udah ngajak jalan aja. Aku kan belum siap-siap ..
Narisa                      : Bukan, tologin aku lagi bocor .
Rara                          : Hah apa yang bocor ? Kepal atau kaki, mungkin perut ?
Narisa                      : Rara …. Ban mobil aku bocor, tolongin aku ! please
Rara                          : Aih … akunya tiba-tiba sakit perut . udah dulu ya ? Ketularan bocornya . Dahhh (modus)
Narisa                      : Tut…. Tut…… Kentutmu sampe ke sini, hemm
Lalu Narisa menelpon Denia,
Narisa                      : Tut….. Tut… Kenapa kentut Rara masih kedengeran ya ?
Denisa                     : Apa isa ? Aku baru sampe rumah
Narisa                      : Bantuin, ban mobil aku bocor kena paku.
Denia                       : Hah apanya yang kena paku ? Perut atau pundak ? kamu pulang jalan mana sih ? TPS atau TPU ?
Narisa                      : TPU mau nguburin dirimu .
Denia                       : Aih Gaje !
Narisa                      : Tolongin gue, Ban mobil bocor !
Denia                       : ohh … ban mobil . aku gak bisa keluar rumah, orang baru aja sampe rumah . nanti dimarahin mamah (pura-pura menyaut panggilan mamahnya) “Iya mah, sebentar …” tuh kamu denger sendirikan aku udah dipanggil mamah .
Narisa                      : Iya deh, Tapi ak ……
Denia                       : Udah dulu ya ? minta Rara aja . By …
Narisa                      : Tut …. Tut … dari kapan tante caca manggil Denia Tutut ya ?
Tidak tahu kini ia harus meminta tolong pada siapa lagi, seperti hidup sebatang kara, hanya diam berdiri dipinggir jalan berharap ada yang mau menolongnya (padahal dia serba kecukan duniawi) . Lalu ketrine datang dengan sepedanya serta perkakas yang mungkin sangat aneh bagi siswi perempuan di SMA, kemudian Ketrine menghampiri mobil Narisa .
Narisa                      : Eh ….. Eh kamu mau merusak mobilku ?
Ketrine                    : heem . bolehka ? (tersenyum, padahal dalam hatinya tersimpan beberapa banyak barang ia bawa ingin sekali di lemparkan pada orang yang suka berprasangka buruk . terlihat sekali kekesalan itu pada raut muka serta dari caranya membuka ban mobil )
Setelah semuaya selesai,
Narisa                      : ini ongkosnya dan ini bonusnya karena kamu sudah dating diwaktu yang tepat.
Ketrine                    : Oke, saya memang orang miskin Cuma punya bengkel kecil . tapi asal tuan putri tau, saya tidak perhitungan terhadap teman dan uang bukan segalanya buat saya ! (pergi begitu saja tanpa menerima sepeser uangpun dari Narisa)
Narisa                      : (Tidak mempedulikan, tapi akhirnya melaju mengejar ketrine)
Ketrine                    : ( Terjatuh) Aw …. Sakit . Kamu itu sudah ditolong malah mau mencelakakan, sebenarnya mau kamu apa ? mau dicopoton lagi bannya ( coba bangun dari jatuhnya)
Narisa                      : Mau minta maaf? (sambil mengulurkan tangannya )
Ketrine                    : Kamu kejedot stir mobil mungkin ? (melambai-lambaikan tangannya ke muka Narisa)
Narisa                      : Makasih juga dan kamu pantes dapetin ini ! (sembari memberikan uang)
Ketrine                    : kalo gini ngasihnya, aku terima . Sama-sama juag ( mulai akrab seiring dengan suasana)
Sejak saat itu mereka menyatakan diri sebagai teman. Dan Narisa menjauh dari dua sahabatnya yang tidak punya solidaritas itu . Narisa kini sedikit mulai berubah dan hanya bermain dengan Ketrine yang baru ia kenal tapi suka menolong, tidak sombong dan suka menabung .
Rara                          : ko dia jadi berubah seperti itu ?
Denia                       : hah Narisa berubah jadi apa ?
Rara                          : menurut lo ?
Denia                       : Jadi ayam lucu kalinya ?
Rara                          : Jadi kodok (Denia bingung ) maksudnya dia berubah jadi baik dan gabungnya juga sama anak-anak culun, unyu serta aneh dan tak lupa kamseupay
Denia                       : Mungkin lagi gak punya uang laki, jadi gabungnya sama orang-orang yang gaje kaya gitu
Rara                          : Ya sudalah, abaikan . (lalu mereka pergi )
Ditaman saat istirahat,
Ketrine                    : Oke, ada yang mau akau kenalin nih ? (kelihatnya dia begitu bahagia, bisa temenan sama Erina cewe paling pinter yang pernah ia temui)
Erina                         : tunggu sebentar, kayanya lagi bahagia banget ? mau kenalin pacar atau kenalin cowo buat akunya ? (tertawa)
Ketrine                    : Jeng-jeng …. Setidaknya kita punya temen paling popular disekolah (mempersilahkan Narisa duduk dekat Erina ) Narisa Wilda Pradiptyo.
Erina                         : Aihh kenapa anak komite kamu ajak ke tempat kaya gini ?
Ketrine                    : Nah lo apa salahnya ? Orang masih dibumi . ( tertawa)
Mungkin ini persahabatan yang sesungguhnya, tak ada kasta social, tidak terlihat perbrdan harta orang tua atau suku budaya .
Hari itu mereka merka pulang bersama, hanya jalan dan waktu yang mampu memiskan mereka . Setelah semuanya berpisah pada jalan menuju tempat peraduannya, Narisa bertemu dengan orang yang taka sing lagi dihatinya .
Narisa                      : Tak aku sadari, sebenarnya rasa itu yang merubahku hingga seperti ini dan pastinya atas ijin-Mu J
Keesokan harinya,
Narisa mendapati Erina sedang mengobrol di loby dengan dia, cowo paling kece seantar planet di Galaksi Bima Sakti.
Aldino                      : Bagaimana bu’de sudak sembuh ?
Erina                         : Tak kurang dan tak lebih sudah pulih seperti biasanya.
Aldino                      : Syukur kalo gitu, oh ya akhir-akhir ini ku lihat kau suka bermain dengan Narisa. Apa dia tidak salah pilih temen ?
Erina                         : Jadi menurut lo ?
Aldino                      : Oke-oke (menertawakan)
Ketika istirahat,
Narisa                      : Tadi aku lihat kamu sedang mengorol dengan Aldino di loby dan kelihatannya sangat akrab .
Ketrine                    : siapa ? tak ada yang pernah mau menemuiku .
Narisa                      : aku lagi ngomong sama Erina bukan kamu . (Ketrine hanya tertawa )
Erina                         : oh Aldino, iya kami memang cukup akrab . memangnya ada apa ?
Narisa                      : Seberapa akrab ? kalian pacaran ya ?
Erina                         : kasih tau ngga ya ? (tertawa)
Narisa                      : Aih ko gitu sih sekarang mah ?
Erina                         : Cemburu ya ? haha nggo ko, dia itu keponakanku .
Narisa                      : oh .. syukurlah … (senyum)
Ketrin                      : apa syukur ? ciee isa J (menggoda Narisa yang mukanya mulai memerah)
Tak aneh ketika dia sangat kepo tentang pria berambut kriting ini . Sebenarnya Aldino juga mengetahuinya, sudah sejak lama Narisa menyukainya dan menaruh perhatian terhadapnya. Tapi karena sifatnya sendiri yang menjauhkan dia dari siswa kelahiran Kuningan, 11 Oktober 1994 ini .Tapi taka da yang tak mungkin bagi Narisa selama dia masih dalam usah mendapatkan apa yang dia inginkan .
Tepatnya setelah hampir semua siswa telah meninggalkan sekolah, Narisa tak sengaja melihat Aldino diruang auditorium duduk seorang diri, ntah apa yang ia lakukan . dan tidak disangka Narisa memberanikan diri masuk serta menemui Aldino yang sedang sibuk dengan tumpukan kertas .
Narisa                      : Apa yang kau lakukan disini ?
Aldino                      : Harusnya aku yang Tanya demikian, ada urusan apa kamu kesini ?
Narisa                      : Urusan hati .
Aldino                      : (tersenyum dan menoleh kea rah Narisa) tak ada kegiatan selain mencoba merayuku ?
Narisa                      : Tak ada (duduk di samping Aldino)
Aldino                      : kenapa tak langsung pulang ?
Narisa                      : Tidak . Sebenarnya puisi itu memang dari aku . aku tak mampu mengakuinya karena ku tau itu cara lama .
Aldino                      : ku hargai apa pun itu dan sebenarnya aku pun begitu .
Narisa                      : (heran) Maksudnya ? aku tak mengerti, kamu ……. Hahaha (tertawa sangat bahagia)
Tidak ada yang menduga sebelumnya jika Aldino dan Narisa berpacaran, hingga akhirnya saat pulang sekolah .
Narisa                      : Kenalin ini Ketrine, dia baru dua minggu sekolah disini . Pasti kamu tidak mengenalinya karena ku tau kamu tak pernah absen dari perpus, tapi sebenarnya dia temennya Erina lo .
Ketrine                    : (Aldino dan Ketrine menatap dengan penuh tanda Tanya) Hai .. aku Ketrine . (sembari mengulurkan tangannya tanda perkenalan)
Aldino                      : Aldino Pebrian (membalas uluran tangan Ketrine)
Narisa                      : Ko mukanya pada bengong . Udah pernah kenal sebelumnya tah ?
Ketrine                    : Belum ko . kamu pulang bareng Aldino ?
Narisa                      : oh iya, nggapapa kan ya ? J
Ketrine                    : Siap, hati-hati ya !
Pantas keanehan terjadi saat Aldino dan ketrine bertemu . hingga kini taka da yang tau jika sebenarnya Aldino adalah mantan kekasih Ketrine . hingga suatu sore …
Ketrine                    : Suara mobil itu … (bangun dari kursi belajarnya) Ngapain dia kesini ? (bicara sendiri)
Aldino                      : Ine …… Ine ….
Ketrine                  : Ada apa lagi kamu kesini ? bukankah sudah berakhir dan kamu sudah mendapat apa yang kamu inginkan .
Aldino                      : Tapi …. Disini hanya ada kamu .
Ketrine                    : Kini aku semakin menyadari betapa berbedanya kita .
Tak ada yang menyadari, ketika mereka berdua sedang berbincang Denia dan Rara ada di balik pohon disebrang jalan itu dan mereka pun tau . Dengan bukti video yang kuat Denia dan Rra tak ragu untuk memberi tahukan hal ini kepada Narisa . Dan Narisa begisa saja mempercayainya.
Ke esokan harinya Ketrine dan Erina dibingungkan dengan sifat Narisa yang tiba-tiba menjauhi mereka dengan sangat mudah .
Ketrine                    : Ada apa dengan Narisa ? tak seperti biasanya ?
Erina                         : Ya sudahlah, mungkin dia kangen sama kehidupannya dulu dengan kembali gabung sama dua kicrut ga jelas itu . Lagian awalnya juga diakan sama mereka, mungkin sekarang Narisa udah punya uang lagi .
Ketrine                    : Tapi dia ngga gitu, aku tau dia (sambil terus melihat ke arah Narisa serta dua temannya)
Narisa pun kemudian kembali pada Denia dan Rara,
Denia                       : Kamu kemana aja ca ? kenapa tiba-tiba berubah dan gabung dengan mereka yang jelas kamseupah, akhirnya sakit hatikan ?
Narisa                      : kenapa aku gabung sama merka ?
Denia+Rara           : (mengangguk)
Narisa                      : siapa yang nolongin aku waktu ban mobil aku tiba-tiba bocor ? Ketrine ! Dia yang nolongi aku asal kalian tau, di juga yang ngajarin kesederhanaan, pentingnya sekolah bukan cuma deteng tiap hari ngabisin uang orang tua dan karena dia juga aku berubah dan berhasil dapetin Aldino .  ini persahabatan bukan candi yang harus ada kasta (sambil pergi meninggalkan Denia dan Rara yang masih memproses perkataan Narisa)
Rara                          : kenapa dia tiba-tiba bijak ?
Denia+Rara           : Hah Narisa Wilda Pradiptyo sama Aldino Pebrian ? ( pura-pura pingsan) .
Ketrine coba mendekati Narisa saat istirahat,
Ketrine                    : Hai Narisa ? Kamu baik-baik ajakan ?
Narisa                       : Menurut lo ? (pergi)
Sore harinya Narisa mengundang semua sahabat serta Aldino di rumahnya,
Narisa                      : Aku tidak tau harus memulainya dari mana, tapi aku tak mau memperpanjang masalah dan aku rasa kamu harus jelasin maksud ini apa ?
Ketrine                    : Dari mana kamu dapatkan ini ?
Narisa                      : Gak penting
Aldino                      : Inikan antara kamu, aku dan Ketrine . kenapa harus ada yang lain jua ?
Narisa                      : Mereka sahabat aku Dino, mereka berhak tau .
Aldino                      : Tapikan ….
Narisa                      : Kamu tau, aku dapet ini daro Rara dan Denia, aku bisa jadian sama kamu karena bantuan Erina dan ku harap kamu tau siapa perempuan yang ada di video itu .
Ketrine                    : Baik, Sebenarnya Aldino adalah mantan kekasihku setalah putus satu tahun yang lalu dan itu sudah berakhir. Dan Aldino kini sangat tulus mencintaimu .
Narisa                      : ada apa dengan kalian ? bukankah aku pernah kenalin kalian, kenapa taka da yang bicara ?
Aldino                      : tak ada yang salah tentang semua ini, siapa yang bisa membohongi hati ? ku harap kalian mengerti dan aku sudah putuskan untuk tidak mengganggu siapapun diantara kalian . mungkin ini rencana Tuhan paling indah bisa mengenal kalian semua dan mungkin ini yang terbaik .
Ketrine                    : Tak akan aku biarkan kau meninggalkannya ?!dia yang terbaik untukmu, yang telah Tuhan titipkan diantara kami . Ini bukan lagi masalah perbedaan, namun persahabatan ! masih ada masa depan dengan beribu kejutannya yang harus kita capai serta rasakan . Kerja sama dalam berusaha, mencoba serta berdo’a jawabannya .
Narisa                      : Ijikan aku membantu dalam kerjasama itu ? ( tersenyum)
Akhirnya mereka putuskan untuk bersahabat karena inilah remaja, siapa yang akan melewatkan dengan kesia-siaan akan menyesal nantinya .

                                  




Komentar

Postingan Populer