PESAN UNTUK ASAP

Masih menjadi pekerjaan rumah bagi pemerintah Indonesia bagaimana mengatasi kabut asap yang diakibatkan oleh kebakaran hutan di Kalimantan timur dan Sumatra utara. Hingga saat ini kebakaran hutan dan lahan masih belum usai. Sebenarnya bukan hanya pemerintah yang patut dipersalahkan, namun orang yang tidak bertanggung jawab masih saja selalu ada yang melakukan pembakaran hutan untuk keperluan pribadinya dan jika pelaku telah ditangkap lalu diintrogasi alasannya karena tuntutan pekerjaan yang berhubungan dengan perusahaannya sendiri sebagai cara cepat menghilangkan akar dan bekas pohon lainnya agar dapat ditanam kembali pada waktunya dengan biaya yang murah. Jika murah tapi membahayakan bagi berjuta-juta umat manusia apakah masih pantas perusahaan tersebut masih dipertahankan ? Namun belajar dari kasus sebelumnya, jika oknum pelaku pembakaran hutan telah ditangkap sebagai kambing hitam lalu selanjutnya hukuman apa yang pantas didapatkan dan sebenanya tindakan apa yang telah dilakukan pemerintah hingga pemilik perusahaan serta oknum pelaku merasa jera ? Sampai kabut asap tersebut hilang oleh waktu kita tidak mengetahui apa yang dilakukan dibalik itu selanjtnya oleh pihak berwengang hingga bencana kabut asap ini sampai selau terulang setiap tahunnya. Kebakaran hutan tahun ini serasa semakin menjadi setelah empat pekan lamanya kabut asap masih pekat menyelimuti kota-kota disekitarnya, hingga Malaysia dan Singapore terancam kualitas udaranya. Hingga saat ini ada 769 titik api di Sumatra dan 159 titik api di Kalimantan. Itu artinya tindakan pemerintah belum belum berhasil dalam peredaman si jago merah tersebut, mungkin karena factor yang lain seperti musim kemarau dan angin yang kencang memungkinkan titik api yang seharusnya sudah padan dapat kembali menyala. Dalam hal ini Negara tetangga tak mau tinggal diam menyaksikan menurunnya kualitas udara dinegara mereka, mereka pun ikut andil dalam hal ini dan segera mengirimkan bantuaannya berupa 6 helikopter yang masing-masing mengirimkan 3 helikopter serta awak didalamnya. Tak ketinggalan Australia pun mengirimkan beberapa bantuan helikopternya untuk membuat hujan buatan dan bantuan itu pun sangat membantu 135 titik api di Sumatra berhasil dipadamkan pada jum’at (16/10) kemarin. Mereka bekerja sangat cepat dan mereka berharap api tidak akan muncul lagi karena hari senin esok mereka sudah diharuskan pulang ke negara mereka masing-masing. Indonesia pun sangat berterima kasih atas bantuan yang diberikan, karena dalam penyelidikan yang dilakukan ditemukan bahwa dalang dibalik pembakaran hutan di Kalimantan dan Sumatra adalah perusahaan asing. Jadi tak heran jika mereka sangat bersedia membantu memadamkan api demi keselamatan dan kelancaran semua pihak. Pemerintah lewat Presiden RI bapak Jokowi menargetkan api akan padam dalam dua pekan, namun kini sudah hampir empat pekan masih ada titik api yang menyala bahkan masih ada kemungkinan untuk muncul kembali karena tidak mudah memadamkan api dilahan gambut yang kering. Namun sekarang telah ditemuakan sungai abstrak yang membantu para pemadam mengambil air cukup dekat hingga nampaknya semua kini telah berusaha dan tinggal menunggu waktu kabut asap menghilang. Semua kegitan hampir lumpuh dari sektor transportasi, ekonomi hingga pendidikan. Karena sudah cukup lama kabut asap itu meracuni warga yang tinggal didaerah tersebut, sekolah terpaksa diliburkan dan semua warga diharapkan untuk tetap tinggal didalam rungan menghindari kemungkinan buruk terjadi pada kesehatan warga sekitar. Di beberapa daerah sumatra utara jarak pandang kini mulai kembali pekat dari 800 meter ke 500 meter, hingga tak heran jika warga enggan bepergian keluar rumah karena kadar oksigennya pun pasti dalam kadar bahaya. Kini (19/10) Riau yang menjadi kota selanjutnya korban kabut asap, dampaknya pun langsung terasa ketika asap mulai menyelimuti kota tersebut dengan ditandai mulai menurunya kualitas udara hingga tingkat berbahaya. Bukan hanya itu jarak pandang di kota Riau sangat mengkhawatirkan hanya 50 meter membuat semua kegiatan lumpuh total. Hingga saat ini peningkataan penderita ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Akut) terjadi peningkatan yang cukup signifikan dan telah mencapai angka 100% penderita. Dari berita yang telah beredar terdapat titik-titik api dilahan pemilik perusahaan-perusahaan yang ada di Riau. Terdapat 39 titik api tersebar di tanah Riau, yang hingga saat ini belum bisa teratasi. Pemda Riau pun menghimbau agar perusahaan-perusahaan yang dilahannya terdapat titik-titik api segera membantu pemerintah serta warga sekitar untuk memadamkan dan memastikan bahwa api tidak akan lagi muncul. Karena penyebab lainnya adalah para pembakar lahan sangat terorganissir hingga sulit untuk tertangkap basah. barulah setelah terjadi pembakaran dan meluas dengan kepulan asap yang sangat tebal masyarakat serta pemerintah ribut dengan pembakaran hutan yang terjadi. Padahal jika pemerintah cepat serta serius dalam pencegahan pembakaran hutan ini, ketika api baru saja dimulai untuk membakar lahan hutan langsung bertindak dengan memadakannya karena dimusim kemarau saat ini sangat mudah api membakar segalanya dengan bantuan angin. Karena kehawatiran pemerintah Riau serta masyarakatnya pun mulai menjadi rasa troumatik terhadap asap yang dapat membahayakan mereka telah terjadi pada tahun-tahun dekade sebelumnya. Disisi lain pemerintah Riau dan Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLH) sedang menyelidiki beberapa perusahaan terkait lahannya yang terdapat titik api dengan pencekalan petinggi perusahaan ke luar negeri hingga berakhirnya penyelidikan. Semoga apa yang dilakukan pemerintah provinsi Riau menghasilkan dampak yang begitu besar bagi Riau tanpa asap ditahun yang akan datang. Tak hanya Riau yang tanpa asap, seluruh hutan dan lahan di Indonesia terbebas dari kebakaran hutan yang disengaja atau pun tidak disengaja. Karena bukan hanya merugikan negara serta masyarakat sekitar namun insiden ini menarik simpati solidaritas negara lain tanpa asap. Pemerintah memang belum memastikan kabut asap ini sebagai bencana tahunan karena ini bukan tanpa sengaja dibakar oleh oknum yang syarat akan keuntungan pengusaha-pengusaha yang mempunyai berbagai cara menyembunyikan apa yang telah terjadi hingga publik lambat laun akan segera melupakannya dan mengganti topik dengan issu yang baru dan lebih menarik. Kepada Pemerintah daerah kota bersangkutan, Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLH) serta petinggi negara yang mewakili rakyat. Andillah hingga masalah ini selesai hingga tuntas, jika ada oknum penduduk sekitar menjadi pelakunya hukum dengan adil. Perusahaan-perusahaan yang terlibat dalam hal ini jika memungkinkan cabut izin perusahaan tanpa pandang bulu serta lebih tegas dalam bertindak. Karena ini bukan soal kerugian material tapi menyangkun nyawa generasi penerus bangsa yang dapat mengharumkan dan membaggakan dimasa nanti serta perasaan tidak jera pada pelaku pembakaran hutan dan lahan tanah yang selama ini masyarakat sebagai warga negara jaga dengan baik. Atau mungkin memang kami sebagai masyarakat yang belum menjaganya dengan baik hingga orang lain yang mempunyai lebih banyak kekuasaan yang berkuasa. Tapi setidaknya pemerintah mempunyai hak serta kekuasaan yang lebih dari masyarakat yang dapat membela dan menyampaikan hak masyarakat sebagai warga negara demokrasi. Tak lupa, karena anggaran pemerintah untuk segala macam keperluan yang dibutuhkan rakyat besar. masyarakat berharap agar cepat tanggap dalam membantu dan menyalurkan bantuan yang layak bagi korban bencana. tak perlu kabut asap mencapai ibu kota negara Indonesia terlebih dahulu baru pemerintah bertindak secara nyata karena warga korban bencana asap tidak akan menunggu selama itu. Semoga warga korban bencana yang masih terselimuti pekatnya kabut asap diberi selalu kesehatan, kecukupan apapun serta terlindungi dari marabahaya. Memang ketika didareah lain adanya kelebiahan ada saja sisi lain yang mempunyai kekurangan. Maha adil-Nya Pesan untuk asap, boleh kau datang lagi jika sedikit jika kau datang lagi dengan banyak temanmu hingga kami tak dapat melihat awan, akan banyak orang yang akan lebih tidak suka denganmu. Tapi mungkin kau tak akan datang jika tanpa ada yang mengundang. Referensi: http://daerah.sindonews.com/read/1053602/190/32-helikopter-dikerahkan-untuk-tangani-darurat-asap-1444978844 http://m.liputan6.com/tag/kabut-asap-riau http://m.kompasiana.com/abanggeutanyo/kabut-dan-asap-bukan-ritual-tahunan-ribut-lalu-senyap-55t3383c08206da8167cdba2

Komentar

Postingan Populer