Andai Aku Jadi Menteri Koperasi
Pemberdayaan usaha mikro, kecil dan menengah dan koperasi merupakan langkah yang strategis dalam meningkatkan dan memperkuat dasar kehidupan perekonomian dari sebagian besar rakyat Indonesia. Peran tangan sumber daya manusia yang sangat mempengaruhi terciptanya koperasi yang interaktif.
Koperasi adalah gerakan rakyat yang tumbuh karena adanya kesadaran kolektif untuk memperbaiki taraf hidupnya, maka dari itu koperasi adalah strategi pemerintah dalam memajukan serta mensejahterakan rakyat lewat usaha mandiri yang digagas rakyat itu sendiri. Namun, tidak mudah dalam menjalankan usaha ini dikarenakan banyak faktor yang mempengaruhinya seperti faktor internal dan faktor internal.
Dalam hal ini, koperasi seharusnya berkembang lebih maju di negara kita. Karena azas kekeluargaan serta diyakini sangat sesuai dengan budaya dan tata kehidupan bangsa Indonesia, yang dalamnya terkandung adanya kerjasama untuk kepentingan bersama (gotong royong) dan beberapa norma bermoral lainnya.
Ada banyaknya masalah yang timbul di koperasi indonesia seperti masalah input, output serta distribusi yang masih mengalami kendala, saya ingin memperbaiki atau setidaknya mengaspirasi jika saya menjadi menteri koperasi yaitu pengembangan usaha kecil menengah dengan perombakan dari sistem yang terjadi pada inputan yang meliputi bahan baku dan sumber daya manusianya. Karena sumber daya manusia (SDM) dalam perkoperasian sangat berperan penting, masalah yang terjadi saat ini sumber daya manusia yang ada tidak memadai untuk menciptakan peluang yang lebih inovasi. Bukan hanya peluang yang perlu dibentuk oleh sumber daya manusianya namun manajemen koperasi yang baik dan efektif. Misalnya manajemen koperasi yang baik itu, dia yang dapat menghimpun, mengkoordinasi dan mengembangkan potensi tersebut menjadi kekuatan untuk meningkatkan taraf hidup anggotanya sendiri melalui proses nilai tambah tersebut. masalah input yang lain adalah kurang adanya bahan baku karena modal yang tidak mencukupi, seharusnya pemerintah memberikan kemudahan dalam peminjaman modal kepada sektor koperasi. karena pihak investor lain seperti swasta lebih memilih pasar modal yang lain untuk mempercayakan uangnya dapat berkembang lebih cepat dari disimpan dikoperasi, mungkin alasannya sederhana kembali pada manajemen sumber daya manusia yang belum terorganisir dan tidak percaya pada koperasi.
Berbicara tentang kepercayaan pada koperasi, apakah anda juga akan percaya pada koperasi jika anda menanamkan modalnya di bidang koperasi seperti usaha kecil menengah (UKM) ? Saya pun yakin anda akan memikirkannya berulang kali. ya ini tentang pemikiran limiting believe. Limiting belive adalah istilah dalam psikologi mengenai sebuah pemikiran yang berkecederungan negatif dan yang dibentuk oleh belenggu keyakinan keliru.
Secara umum, limiting belive juga telah membelenggu perkembangan seluruh koperasi di tanah air. Banyak orang tidak percaya bahwa koperasi bisa berkembang sebagai perusahaan yang mampu menjamin kesejahteraan manajer, karyawan ataupun anggotanya. Untuk itu, pemahaman tentang koperasi sangat diperlukan dengn cara memberikan study oleh pemerintah atau pun sosialisasi saat penghimpunan anggota bagaimana kosep yang sebenarnya dalam koperasi.
Mungkin dibalik tidak percayanya masyarakat pada koperasi diantaranya karena kegagalan koperasi dimasa yang lalu serta masalah output juga yang tidak mempunyai stadarisasi seperti barang atau produk yang diciptakan oleh pabrik. Dengan kualitas yang dibawah standar juga hasil yang sedikit, masyarakat akan sulit mendapatkan barang yang diproduksi oleh usaha kecil menengah (UKM) tersebut. Akhirnya masyarakat yang tadinya akan selalu menggunakan barang dari produk usaha kecil menengah (UKM) karena barang yang terbatas dan kualitas yang rendah akhirnya beralih menggunakan barang pabrik yang diproduksi secara masal dan mempunyai kualitas yang cukup baik.
Masalah selanjutnya adalah distribusi barang, karena koperasi usaha kecil menengah (UKM) biasanya menghasilkan barang yang sederhana dan biasanya dibutuhkan oleh masyarakat. Misalnya pupuk untuk pertanian didaerah pedesaan, untuk daerah pertanian yang kondisi morfologinya kurang bersahabat jika dilewati bukan oleh ahlinya. Alhasil ketidak merataan itulah yang menjadikan koperasi usaha kecil menengah (UKM) sangat kurang diminati karena ketidakadaan fasilitas yang mereka butuhkan. Tidak sampai disitu, dalam proses pemasaran serta promosi yang kurang menarik serta tidak meyakinkan membuat sebagian masayarakat bepaling dari produk koperasi.
Padahal berbagai paket program bantuan dari pemerintah telah diberi untuk koperasi-koperasi di Indonesia seperti kredit program: KKop, Kredit Usaha Tani (KUT), pengalihan saham (satu persen) dari perusahaan besar ke koperasi, skim program KUK dari bank dan Kredit Ketahanan Pangan (KKP) yang merupakan kredit komersial dari perbankan, juga “paket program” dari Permodalan Nasional Madani (PNM), terus mengalir untuk memberdayakan gerakan ekonomi kerakyatan ini. Tak hanya bantuan program, ada institusi khusus yang menangani di luar Dekopin, yaitu Menteri Negara Urusan Koperasi dan PKM (Pengusaha Kecil Menengah), yang seharusnya memacu gerakan ini untuk terus maju. Dan membantu menjadikan koperasi sebagi salah satu usaha yang dapat diperhitungkan karena yang menggerakannya masyarakatnya sendiri, yang tau bagaimana akan kemauan konsumen.
Secara garis besar yang harus diperbiki dalam koperasi indonesia adalah sumber daya manusia serta konsep koperasi itu sendiri.Dimana pada saat ini pemegang koperasi atau pengurus usaha kecil menengah tidak mempunyai keahlian khusus dalam bidang perkoprasian, serta pertanggung jawaban yang kurang dalam pengaplikasian konsep koperasi itu sendiri. Karena factor eksternal yang tidak dapat dihindari ketika Perubahan kondisi ekonomi global yang mengakibatkan gejolak harga, hendaknya koperasi tidak mengikuti harga ekonomi global yang selalu berubah-ubah. Koperasi menargetkan harga sesuai kemampuan masyarakat Indonesia dan berdasarkan kesepakatan anggota koperasi seperti saat pembentukan koperasi itu sendiri. Juga aplikasi kebijakan pemerintah yang berdampak pada sektor koperasi, hindari terjadinya dampak tersebut dengan cara mensejahterakan anggota koperasi dan meningkatkan kualitas kinerja koperasi.
Dengan demikian dimungkinkan koperasi Indonesia setidaknya mempunyai masa depan yang layak untuk sector pembangunan dan pensejahtera ekonomi rakyat. Dan seharusnya masyarakat, pengurus koperasi serta pemerintah dapat berkerja sama lebih baik lagi agar terciptanya koperasi yang lebih maju dan pasti akan menguntungkan semua pihak. Dari terciptanya lapangan pekerjaan, mengurangi jumlah pengangguran,terciptanya peluang bagi investor dini yang kompetitif serta menjadikan masyarakat yang mempunyai taraf hidup yang lebih baik. Dengan ini pemerintah tidak akan mengkhawatirkan masyarakat kelas kecil, hanya pemerintahnya pun harus ikut turun tangan dalam pembangunan ekonomi masyarakat.
Apalagi dalam waktu dekat Indonesia akan dihadapkan adanya Masyarakat Ekonomi Asean (MEA), diharapkan masyarakat dapat berkontribusi dengan baik dan bisa membawa dampak positif terhadap perekonomian Indonesia. Dan koperasi menjadi salah satu andalan yang dipunyai bangsa Indonesia sebagai bentuk kontribusi dalam persaingan pasar internasional. Karena Indonesia mempunyai peluang besar sebagai negara berkembang dengan sumber daya manusia yang mencukupi serta sumber daya alam alam yang melimpah, tinggal pemerintah yang dapat ikut adil dengan pembuat kebijakan serta menerapkan strategi jitu dalam memanfaatkan semua yang ada.
Daftar Pustaka :
https://gitaluthu.wordpress.com/2009/11/10/masalah-yang-dihadapi-koperasi-saat-ini-solusinya/
http://dwi-ardianto.blogspot.co.id/2012/01/masalah-masalah-koperasi-di-indonesia.html
Komentar
Posting Komentar