Wajah Koperasi Saat Ini
Jika bercerita koperasi dimasa kini, mungkin akan bersependapat bahwa ditahun 2015 ini sudah tidak ada lagi koperasi seefektif dulu. Efektif dalam hal ini adalah sesuai dengan pengertian dan tujuan koperasi semestinya.
Namun realita yang ada saat ini adalah koperasi di Indonesia seakan "hidup segan mati tak mau" itu ditandai dengan berkurangnya koperasi disejumlah tempat di desa-desa mulai gulung tikar atau dinyatakan tidak aktif. Dampak ini tampaknya sangat berpengaruh pada daerah-daerah lainnya, karena kini masyarakat mulai tidak mempunyai kepercayaan pada koperasi untuk menyimpan uangnya sehingga tidak ada cadangan modal untuk mengganti kerugian karena pengambilan modal tersebut. Ini adalah salah satu faktor terpuruknya koperasi di Indonesia, karena pada zaman reformasi pemerintah menetapakan 5% dari pendapatan BUMN disumbangkan untuk permodalan pengembangan koperasi.
Hingga saat ini sepertinya masyarakat beranggapan bahwa koperasi masih harus diberi modal untuk kemajuannya, padahal seharusnya koperasi masa kini harus lebih mandiri dan sudah lepas tangan dari pemberian modal pemerintah, apalagi jika koperasi tersebut sudah berjalan sudah cukup lama. Namun bukan hanya faktor itu saja yang mempengaruhi kemunduran koperasi saat ini. Faktor internal maupun eksternal sangat berpengaruh pada perubahan cara pandang masyarakat pada suatu sistem permaslahan. "Angka ini memang cukup tinggi sebanyak 27% dari 177.000 koperasi yang masih ada di Indonesia tau sekitar 48.000 koperasi kini tidak aktif" jelas Gurinto Kusumo, Sekertaris kementrian kopersi dan UKM . Berdasarkan kementrian koperasi di indonesia tercatat 103.000 unit lebih dengan 26.000.000 orang. Dengan data seperti ini, seharusnya koperasi sudah dapat dikatakan sebagai salah satu sumber devisa negara serta dapat memenuhi kebutuhan dan kesejahteraan rakyat.
Dari data yang terdapat diatas kembali lagi bercermin pada diri masyarakatnya masing-masing yang menjadi anggota, pengelola serta pengawasaannya terhadap koperasi yang dijalankan. Ini tak lepas dari peran masyarakatnya sendiri yang dalam hal ini sumber daya manusia sangat berpengaruh sangat penting. Masyarakat sebagai penggerak motivator seharusnya mampu menjalankan koperasi sebagaimana tujuannya, tidak memilih anggota koperasi berdasarkan kekayaan atau karena mereka yang mempunyai modal atau mungkin karena mereka sebagai aparatur pemerintahan, namun akan sia-sia jika mereka tidak paham dan tidak mengerti bagaimana fungsi dari kopersai itu sendiri. Bisa jadi dalam ketidak pahaman tersebut terjadi penyelewengan atas bentuk dana atau wewenang, karena koperasi tidak mempunyai badan pengawas khusus untuk mengawasi sistem yang dijalankan koperasi tersebut.
Dalam kasus seperti ini sebaiknya setiap anggota menjalin komunisasi yang sangat baik antara sesama anggota agar segala sesuatu yang mempengaruhi kebijksanaan dan memberikan saran sebagai anggota koperasi agar lebih maju secara transparan. Karena adanaya kerjasama tiap anggota dalam sistem koperasi sejalan dengan prinsip koperasi itu sendiri yaitu kekeluargaan.
Oleh karena itu sumber daya manusia penggerak koperasi sendiri sebagai anggota mereka harus mempunyai pengetahuan, wawasan serta pemahaman yang mengerti akan koperasi. Karena ini akan menjadikan kualitas dari koperasi tersebut dapat diperhitungkan dan terhindar dari pengambilan alih oleh pihak swasta. Agar semua anggota juga mempunyai pengetahuan yang sama rata tentang koperasi digiatkannya sosialisasi secara rutin agar semua pihak dapat terlibat didalamnya. Di zaman globalisasi seperti ini, masyarakat semakin sedikit partisipasinya dalam penggerakan memajukan kopersi Indonesia, karena tidak adak kesadaran dalam diri masayarakat sendiri untuk lebih memajukan koperasi Indonesia dengan contoh masyarakat kini lebih memilih berbelanja pada swalayan modern milik negara asing dibanding harus berbelanja di koperasi. Faktor terakhir yang dimungkinkan sangat kecil pengaruhnya tapi hampir semua kasus tidak aktifnya koperasi karena faktor penyelewengan dana dan pemanfaatan dana koperasi untuk kepentingan pribadi. Jika pengurus anggota koperasi mempunyai cukup kekayaan atau pengurus koperasi yang dikategorikan dalam hal ekonomi menengah tak ada persentasi menjamin bahwa orang tersebut dapat menjaga amanah yang diemban, itu semua sesuai dengan pribadi masing-masing pengurus koperasi tersebut.
Meskipun koperasi telah terjamin dengan undang-undang, namun aja saja oknum yang coba melarikan diri dengan uang milik orang lain mengatas namankan koperasi. Disini mulai terusik nama koperasi, masyarakat mulai tidak percaya akan sistem yang dijalankan koperasi. Maka dari itu ketidak aktifan koperasi di Indonesia sangat tinggi dan masyakat pun mulai mempertanyakan ada apa dengan koperasi. Dengan demikian, sebenarnya koperasi di Indonesia saat ini sedang kekurangan dukungan dari berbagai pihak dan ditambah masalah internal maupun eksternalnya.
Untuk kemajuan koperasi saat ini hendaknya koperasi keluar dari situasi pasar yang dinamis, agar tidak terjadi kesahalan pada kinerja koperasi dan tidak mengikuti gejolak harga akibat kondisi ekonomi global yang saat ini marak terjadi, seharusnya koperasi ini menyesuaikan harga sesuai kebutuhan dan kemampuan masyakat agar masih mempunyai daya tarik masyarakat sendiri. Serta meningkatkan kinerja koperasi dan lebih mensejahterakan anggota koperasi agar masyakat juga ingin terlibat dan menjadi anggota koperasi. Dan koperasi pun dapat bertahan dalam keadaan ekonomi apapun.
Dalam penanaman modal, seharusnya koperasi menjadi tempat investasi yang menjanjikan, namun dengan peningkatan kualitas sumber daya manusia dalam manajerial yang lebih baik juga perlu diperhatikan. Dalam menghadapi permaslahan koperasi dan menjalankan koperasi sesuai dengan ekpetasi kita memang sulit, namun tak ada salahnya jika kita bekerja dalam lembaga koperasi sedikit membuat perubahan untuk lebih memajukan perkoprasian Indonesia. Sehingga dengan itu koperasi dapat menjalankan amanatnya sebagai sebuah sistem perekonomian yang mempunyai kontribusi besar bagi bangsa ini untuk mengurangi tingkat kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Daftar pustaka :
https://gitaluthu.wordpress.com/2009/11/10/masalah-yang-dihadapi-koperasi-saat-ini-solusinya
http://nicoadityas.blogspot.co.id/2014/11/solusi-dari-kasus-ekonomi-koperasi.html?m=1
Komentar
Posting Komentar